This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 25 November 2013

Jumat, 15 November 2013

OBYEK WISATA KAB. PEKALONGAN

Wisata Alam
LINGGOASRI
Wisata alam dengan variasi obyek didalamnya seperti kolam renang, kebun binatang, hutan wisata terletak di sebelah selatan Kecamatan Kajen pada ketinggian  700 m dpl. Udara yang sejuk dan panorama yang alami menjadi ciri khas Obyek ini serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik untuk dinikmati. Disamping itu, letak yang cukup menguntungkan di tepi jalan Propinsi antara Kabupaten Pekalongan dan Banjarnegara sangat memudahkan bagi wisatawan untuk berkunjung.

PANTAI DEPOK
Obyek Wisata Pantai Depok yang indah, serta dikelilingi sederetan pohon nyiur yang tumbuh disekitar kawasan menjadi daya pemikat yang utama. Selain itu suasana yang nyaman menjadi pilihan untuk bersantai bersama keluarga. Lokasi yang terletak di desa Depok Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan menyimpan banyak potensi yang layak dikunjungi.

WISATA ALAM WATU IRENG, LAMBUR-KANDANGSERANG
Sebuah fenomena yang sangat menarik apabila  menyaksikan salah satu kekayaan alam di Kabupaten Pekalongan ini. Obyek Wisata yang berupa batu besar dan berwarna hitam dan dikenal sebagai watu ireng ini, terletak di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang 17 km ke arah selatan dari Kajen. Batu ini diperkirakan bagian dalamnya berongga. Namun hal tersebut masih menjadi misteri yang justru membuat masyarakat penasaran untuk mengetahui kebenarannya.
 PANTAI WONOKERTO
 Terletak di Kecamatan Wonokerto dan dikenal sebagai tempat pelelangan ikan. Selain itu, Pantai  Wonokerto banyak dikunjungi  masyarakat saat adanya upacara Nyadran (Sedekah Laut) sebagai wujud ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.






WISATA ALAM LOLONG
Wisata Alam Lolong terletak kurang lebih 6 Km dari kota Kecamatan Karanganyar. Potensi wiasata ini juga didukung dengan adanya buah durian yang sudah cukup terkenal pada setiap musimnya.

WISATA ALAM ROGOSELO
Wisata Alam Rogoselo terletak kurang lebih 14 km dari ibu kota Kecamatan Doro tepatnya di Desa Rogoselo. Wisata berupa petilasan/cagar alam Arca Baron Sekeber dan Makam Ki Gede Atas Angin.

OBYEK WISATA CURUG MUNCAR
Dikenal sebagai daerah yang sangat eksotis dengan keindahan air terjun dan pemandangan alamnya. Air terjun Curug Muncar ini banyak sekali dikunjungi oleh para wisatawan dan para pecinta alam.

BUMI PERKEMAHAN
Dengan luas 4 hektar, Camping Ground yang berada di Dusun Dranan Desa Yosorejo disediakan bagi para pecinta alam, pelajar maupun para wisatawan yang dilengkapi dengan MCK, Pendopo, Pos Jaga dan tempat bermain.

Kawasan Ekowisata  PETUNGKRIYONO
***  BINTANG  BARU PARIWISATA KABUPATEN PEKALONGAN***
Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Berlokasi di lereng Gunung Ragajambangan pada ketinggian 900-1600 meter DPL, daerah Petungkriyono merupakan suatu kawasan pegunungan yang sejuk dengan keragaman kemolekan dan keindahan alam sangat mempesona yang cocok untik tempat wisata. Dari kota Kajen ( Ibukota Kabupaten Pekalongan) dan Kota Pekalongan, Petungkriyono berada di sebelah selatan dengan jarak 30 km yang dapat dicapai dengan kendaraan umum (bus dan colt) lewat Doro. Lokasi Petungkriyono ini berada tidak jauh pula dari obyek wisata Dataran Tinggi Dieng hanya berjarak sekitar 40 km yang dapat dicapai dari kota Wonosobo dan Banjarnegara lewat jalur Sibebek-Gumelem atau Kalibening-Simego.
 Memasuki Petungkriyono, niscaya akan dihadapkan lanskap perbukitan dengan tutupan hutan alam yang menghijau lebat. Di beberapa lokasi seperti di Desa Sokokembang dan Curugmuncar tampak pula aliran-aliran sungai jernih menyusuri lembah serta air terjun yang mencurah dari tebing-tebing perbukitan menambah kemolekan alam kawasan ini. Ada tujuh air terjun di Petungkriyono yang sering dikunjungi wisatawan yakni Curung Muncar, Curug Banteng, Curung Lawe, Curug Kedunglumbu dan Curug Sibedug.
Petungkriyono yang melingkupi daerah seluas 5000 hektar ini dikenal kalangan “rimbawan” sebagai salah satu kawasan hutan yang tersisa di Jawa”. Di kawasan hutan ini hidup beragam satwa, termasuk satwa endemik jawa yang hampir punah seperti elang jawa, owa, surili, macan tutul, dan macan kumbang. Selain itu, di Petungkriyono juga terdapat pula sejumlah situs peninggalan sejarah dengan daya tariknya tersendiri, seperti situs Nogopertolo dan Gedong dari masa kejayaan Mataram Hindu abad IV-XII.
Menyambangi Petungkriyono, tak hanya akan disambut oleh keasrian alamnya yang mempesona namun kita juga akan merasakan nuansa keramahan dan kebersahabatan penduduk desa yang tinggal di daerah ini.


Wisata Religius
Khaul adalah sebuah budaya yang berlaku dalam masyarakat Kabupaten Pekalongan dan biasanya dilaksanakan di makam tokoh Islam setahun sekali. Disamping itu, pada malam jumat Kliwon biasanya masyarakat banyak mengunjungi makam-makam tokoh yang dianggap berjasa dalam penyebaran agama Islam. Kedatangan mereka adalah untuk memohon berkat pada Tuhan Yang Maha Esa.  Adapun tempat-tempat yang sering dikunjungi untuk melakukan Khaul antara lain adalah :
Khaul Mbah Agung Rogoselo, di Kec. Doro

 Khaul Ibu Agung Siti Ambariyah, di Desa Bukur Kec. Bojong
 Khaul Syekh Siti Jenar di Desa Lemah Abang Kec. Doro

Makam Adipati Jayeng Rono di Desa Kauman Kec. Wiradesa
Makam mbah Gendhon di Desa Kauman Kec. Kesesi
Makam Ki Ageng Penatasangin

Wisata Keluarga
Kolam Pemancingan dan Rumah Makan Tirta Alam di Karang Gondang Karanganyar. Dengan penampilan yang elegan membuat Tirta  Alam banyak dikenal dan dikunjungi.
Kolam Renang, Kolam Pemancingan dan Lesehan “ Kulu Asri “. Desa Kulu- Karanganyar, Nuansa alami tercipta karena bangunan terbuat dari bambu menambah kenyamanan berwisata keluarga. 
Kolam Renang dan Rumah Makan Lesehan Prima Graha Wisata di Karanganyar. Fasilitas yang lengkap dengan harga yang terjangkau menjadikan Prima Graha Wisata padat dikunjungi di akhir pekan.

Wisata Tradisional
KESENIAN JARAN ILIR, KECAMATAN SRAGI
Sekelompok pemuda-pemudi yang terpanggil untuk ikut meramaikan dunia seni dan budaya di Kabupaten Pekalongan. Mereka membangun kreatifitas dan berhasil menciptakan sebuah seni yang berbeda dari biasanya.
KESENIAN KUNTULAN/ SIRKUS DI DESA SABARWANGI, KAJEN"GRALIS BUDAYA"
Penampilan yang memukau dan mendebarkan menjadi identitas dan daya tarik tersendiri dari kesenian ini.  
KESENIAN KUDA KEPANG, DI WONOREJO KEC.WONOPRINGGO
Kesenian yang menggunakan Kuda Kepang sebagai sarana utama ini menyuguhkan berbagai atraksi yang menarik. Tarian-tarian dan alunan musik yang begitu harmonis menjadi perpaduan yang indah di setiap penampilan.

AGENDA SYAWALAN DI LINGGOASRI
Upacara tradisi Syawalan adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian acara dalam kegiatan ini terdiri dari Ngarak Tumpeng Nasi Megono (Megono Gunungan) setinggi 2 meter, dan diakhiri dengan makan nasi megono gratis bagi para pengunjung.

OBYEK WISATA KAB. BATANG

Pantai Sigandu

Terletak 2 kilometer sebelah utara Kota Batang memiliki pantai dengan butiran pasir dan panorama yang eksotik, bersih lengkap dengan cafe-cafe yang menyajikan makanan hasil laut yang lezat dan minuman yang segar.
Para wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri pantai, berenang atau menikmati angin laut yang berhembus sepoi-sepoi. Bagi yang ingin menikmati perjalanan bahari, wisatawan dapat menyewa kapal Wisata Sigandu I dan II.
Pantai Sigandu saat ini telah menyediakan fasilitas sirkuit balap bagi para pecinta Motor Cross.

Pantai Ujung Negoro

Berada di Ujungnegoro Kecamatan Kandeman, jarak menuju lokasi sekitar 20 Km sebelah timur laut Kota Batang. Di panti ini wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan tebing karang di tepi laut yang memiliki daya tarik tersendiri, karena disamping memiliki panorama yang indah juga memiliki kekuatan magis, di bibir pantai terdapat gua Aswotomo yang konon menurut legenda tembus hingga Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo.

Curug Sigenting

Lokasi di Selatan Batang

Kebun Teh Pagilaran

Terletak di Desa Bawang Kecamatan Blado, 40 Km arah selatan dari pusat Kota Batang, dengan luas areal 1.131,25 Ha. Selain merupakan lokasi favorit tempat istirahat, dapat juga sebagai tempat untuk penyelenggaraan rapat-rapat, pertemuan, kursus dan pelatihan. Karena tersedia Wisma, Home Stay, Ruang Rapat dan Ruang Pertemuan.

THR Kramat

THR Kramat berada di tepi sungai Kramat dan merupakan tempat dimana pentas kesenian dan kebudayaan sering diadakan. Tempat ini sering digunakan untuk perkemahan pelajar karena memiliki area yang luas dan dilengkapi fasilitas area bermain anak-anak.

Sumber : http://pariwisata.batangkab.go.id/lokasi.php

OBYEK WISATA PEMALANG

Widuri Water Park Pemalang







Pantai Widuri berLokasi di Desa Widuri Kabupaten Pemalang (+ 3 Km Utara Kota Pemalang). Pantai Widuri merupakan obyek Wisata Pantai berhawa sejuk, pohon-pohon besar dan rindang berusia ratusan tahun yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai. Senja hari para pengunjung dapat menikmati panorama sun set yang menawan. Lapangan tenis, panggung hiburan dan sarana mainan anak-anak. Obyek Wisata ini mudah dijangkau dengan berbagai macam jenis kendaraan

Kolam Renang Moga

Kolam Renang dan Peristirahatan Moga Lokasi di Desa Moga Kecamatan Moga (+ 41 Km arah selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini berupa Kolam Renang alami dan Kawasan Peristirahatan yang berhawa sejuk yang dikitari panorama alam pegunungan. Kolam Renang Moga dilengkapi fasilitas Lapangan Tennis dan Hotel. Bagi penggemar buah-buahan tak jauh dari Obyek Wisataini terdapat kios-kios yang menyediakan aneka buah-buahan seperti nenas, alpukat dan rambutan.

Cepaka Wulung Pemalang

Cepaka Wulung Terletak di Desa Banyumudal Kecamatan Moga (+ 44 Km Selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini merupakan kawasan hutan pinus dimana terdapat banyak sekali sumber-sumber mata air jernih. Cepaka wulung saat ini dilengkapi dengan fasilitas Kolam Renang Alami dan Panggung Hiburan. Obyek Wisata ini cocok untuk olah raga hiking dan camping.

Curug Sibedil Pemalang

Curug sibedil adalah curug yang berada di kecamatan Moga kabupaten pemalang jawa tengah.untuk mencapai curug sibedil sangat mudah.hanya beberapa meter dari jalan .ingat jalan untuk menuju curug belum ada jadi harus melewati sungai.panorama yang di berikan curug sibedil sungguh luar biasa .curug yang tingginya hanya 10 meter ini.mempunyai pemandangan yang sangat indah di tambah suasana sejuk di sekitar curug. daya tarik curug sibedil adalah banyaknya air terjun di sekitar curug bahkan sekeliling curug penuh dengan pancuran air yang kecil kecil.yang menjadikan curug ini enak di pandang. air yang lumayan bersih membuat aku tidak sabar untuk berenang.menurut pendapat saya curug sibedil merupakan kerajaan curug yang perlu di kunjungi. tapi anda harus ingat curug ini bekan tempat wisata jadi keasliannya masih terjaga dengan baik.

Curug Bengkawah Pemalang



Curug Bengkawah Sebuah tempat yang patut anda kunjungi sebagai referensi pariwisata anda. Teretak di desa sikasur kecamatan belik kabupaten pemalang. Curug bengkawah cukup mudah diakses dari terminal randudongkal anda cukup naik ojek. Atau jika anda memakai kendaraan pribadi anda bisa langsung menuju tempatnya yaitu di desa sikasur.
Namun sayang pemerintah kabupaten pemalang kurang serius menggarap curug ini sebagai tempat pariwisata,sehingga sarana pendukung lain kurang memadai,Tapi bukan berarti aura keindahan curug ini hilang begitu saja. Curug ini mempunyai 2 buah air terjun yang saling berjejeran dengan air yang begitu putih mempesona.

Gunung Gajah Pemalang

Gunung Gajah adalah sebuah gunung yang terletak di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Gajah kurang lebih berjarak 35 km dari Kota Pemalang ke barat daya. Gunung Gajah memiliki ketinggian sekitar 1.100 meter dari permukaan laut, dinamakan Gunung Gajah karena bentuknya yang mirip sosok seekor gajah.

Goa Gunung Wangi Pemalang
Goa Gunung Wangi adalah Wisata alam dengan pemandangan alam dan gugusan lima goa yang memiliki luas 0,5 Ha di di Kecamatan Bantar Bolang. Gugusan goa terdiri dari Goa Pengantin, Goa Buyung, Goa Laren, Goa Bandung, Goa Gunung dan Goa Siluman. Goa Gunung merupakan goa yang terbesar dan terpanjang. Lokasi 35 Km kearah barat daya kecamatan Pemalang.

Pantai Joko Tingkir Pemalang

Pantai Joko Tingkir Terletak di Desa Loning Kecamatan Petarukan (+ 12 Km Timur Laut Kota Pemalang). Obyek Wisata pantai ini merupakan Obyek Wisata Pantai yang masih alami dan asri. Di pantai ini tersaji keelokan panorama laut biru, burung camar dan perahu-perahu tradisional. Senja hari banyak muda-mudi menyaksikan panorama sunset

Wisata Pantai Blendung Pemalang



Blendung adalah desa di kecamatan Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia.Di desa ini terletak obyek wisata Pantai Blendung, yang merupakan muara dari Sungai Pemalang. Setiap Jumat Kliwon di tempat ini diadakan sedekah laut oleh para nelayan agar tangkapannya semakin banyak.Pantai ini terletak di Desa Blendung Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang tepatnya berada sekitar 26 kilometer arah timur laut dari ibu kota Kabupaten Pemalang. Akses untuk menuju ke Pantai Blendung cukup bagus. Dari pertigaan Ambokulon Jalan Raya Pantai Utara ke arah utara dengan mengendarai sepeda motor /kendaraan pribadi hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 15 menit.
Terlebih lagi setelah pada 2008 Pihak dari Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang melakukan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata di Pantai Blendung.
Kondisi jalan yang mendekati bibir pantai itu saat ini sudah dibuat cukup mulus dengan kanan kiri jalan diapit tambak-tambak milik masyarakat sekitar, dan juga dibuat jembatan kecil yang menarik dengan dominasi warna biru muda. Sebagai semacam penanda memasuki kawasan Pantai Blendung terdapat gapura pintu masuk menuju pantai. Kondisi pantai ini masih cukup alami dan berhawa sejuk karena cukup rindang pohon-pohon yang ada di kawasan tersebut sehingga masyarakat menjadi nyaman.
Hamparan pasir di sepanjang tepi pantai biasanya menjadi mainan bagi setiap masyarakat yang mengunjunginya. Fasilitas yang saat ini terdapat di sana di antaranya adalah gardu pandang yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan laut luas yang indah dari ketinggian.Wisata Pantai Blendung sangat cocok di jadikan tujuan wisata keluarga disaat akhir pekan.

Curug Lawang Pemalang


Curug Lawang merupakan salah satu wisata alam yang cukup banyak diminati wisatawan terutama wisatawan local. Pancaran air yang jatuh dari atas tebing mempunyai daya tarik tersendiri. Berada di bawahnya sambil mendengar deru air membuat kita sejenak lepas dari penat.
Curug lawang merupakan salah satu dari banyak sekali air terjun yang ada. Air terjun yang berlokasi tepatnya di desa cikolelet kecamatan cinagka kabupaten serang-banten ini cukup menarik untuk dikunjungi.Lokasinya yang berada di tengah hutan yang masih dikelilingi pepohonan yang lebat membuat udara disetarnya terasa sejuk.
Tidak banyak yang mengetahui keberadaan air ter jun ini, hanya sebagian masyarakat local saja yang mengetahui keberadaannya. Karena lokasinya yang cukup jauh dari pemukiman penduduk.
Untuk sampai dilokasi dapat ditempuh dengan berjalan kaki + 10 km dari pemukiman warga dengan melewati jalan setapak. Bila kondisi memungkin kan dapat juga ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua, hanya saja jalannya cukup terjal. Setelah melewati jalanan yang terjal dan berkelok kita akan sampai di tempat tujuan. Namun setelah sampai tempat tujuan, rasa lelah sepanjang perjalanan terasa hilang bila melihat pancaran dan suara deru air terjun yang jatuh dari atas tebing serta keindahan alam disekitarnya.

Curug Barong Pemalang

Curug Barong Wisata alam dan air terjun dengan ketinggian 25 meter dan terletak di desa Gunung Jaya, Kecamatan Belik. Obyek wisata ini memiliki pemandangan alam yang masih asri dan lingkungan alam yang sejuk. Lokasi 51 Km ke arah tenggara Kecamatan Pemalang.


Sumber : http://ruhulawil.blog.com/?p=276

Selasa, 12 November 2013

Agrowisata Kebun Teh Pagilaran di Kabupaten Batang Jawa Tengah


Kalau di Jakarta ada Puncak sebagai tempat istirahat dan wisata maka warga seputaran Pekalongan mengenal Pagilaran Kab. Batang sebagai tempat wisata Agro paling menarik.

AGROWISATA KEBUN TEH PAGILARAN
Lokasi : Pagilaran, Kec. Blado, Kab. Batang 51272 - Telp. (0285) 414030
FASILITAS
Akomodasi berupa 3 buah wisma kapasitas 100 orang dengan tarif antara Rp. 60.000,- sampai Rp. 80.000,- per malam, dan 2 Homestay kapasitas 20 orang dilengkapi fasilitas air panas dengan tarif Rp. 250.000,- per malam. Ruang rapat/sidang dengan kapasitas 50 orang dan gedung pertemuan berkapasitas 500 orang
Tersedia lapangan olah raga tenis, badminton, sepak bola, volly ball, bilyard dan lain-lain. Transportasi keliling kebun Pagilaran berikut pemandu lokal. Menikmati kesenian khas Pagilaran, seperti lengger tradisional, lengger kreasi baru, Kuntulan, Kuda Lumping, Karaoke dan lain-lain. Melayani paket-paket wisata pendidikan, konvensi, rekreasi, hikking, trekking, camping, arisan, pesta, syukuran dll.
Menyediakan arena wisata minat khusus, seperti sepeda gunung, tebang layang, kunjungan ilmiah dll.
APA YANG MENJADIKAN KEBUN PAGILARAN MENARIK?
  • Pemandangan dan pesona hamparan kebun teh di pegunungan dengan ketinggian 1.000 sampai 1.500 meter dpt.
  • Melihat proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik
  • Anda dapat menikmati paket tea walk bersama instansi, sekolah, organisasi ataupun perusahaan anda, dengan berolah raga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar
  • Menikmati matahari terbit dan tenggelam di cakrawala
  • Lingkungan pertamanan yang sehat, alami dan segar, jauh dari kebisingan dan polusi. Suhu kebun 15 0 - 18 C pada malam hari, 21 - 25 0 C pada siang hari.
  • Air terjun/Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan di sekitarnya yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh sepanjang lereng pegunungan
  • Obyek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, Kopel, Kerata Gantung, Bak Air Sijegang dll.
BAGAIMANA MENCAPAI KEBUN ?
  • Dengan Kendaraan Umum dari Batang - Bandar - Blado - Pagilaran
  • Kendaraan Pribadi ataupun kendaraan khusus (tour wisata ASITA) dari Yogyakarta lewat Temanggung memakan waktu + 3,5 jam, dari Semarang lewat Sukorejo + 2,5 jam dan dari Solo + 4,5 jam.
SEJARAH KEBUN
  • Tahun 1880 Perkebunan Pagilaran oleh suatu maskapai Belanda.
  • Tahun 1922 dibeli oleh Pemerintah Inggris dan digabung dengan Pemanukan anda Tjiasem Land's PT (P & T LAND' S PT)
  • Tahun 1964 Hak Guna P & T LAND'S habis dan diambil alih oleh Pemerintah Indonesia
  • 23 Mei 1964 oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM dengan tujuan Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan dengan nama PN PAGILARAN
  • 1 Januari 1974 PN PAGILARAN statusnya menjadi PT PAGILARAN
  • 5 Mei 1977 mendapat tambahan areal Segayung Utara menjadi bagian dari kebun Pagilaran dengan surat No. 14/hgu/da/77


»DATA UMUM PENGELOLA
Nama PengelolaPT. PAGILARAN
Alamat Kantor PusatJl. Faridan M. Noto 11 Yogyakarta
Telp. (0274) 561392, Fax. (0274) 540628
»DATA UMUM OBYEK WISATA AGRO
Nama Obyek Wisata AgroAgrowisata Kebun Pagilaran
Nama LokasiPT. Pagilaran, Desa Keteleng, Kec. Blado, Kab. Batang
ProvinsiJawa Tengah
Jarak Lokasi ke Kota Kabupaten36 Km
Sarana Transportasi dari Kabupaten ke LokasiKendaraan Umum (roda 2, roda 4)
Jarak Lokasi ke Ibukota Provinsi102 Km
Sarana Transportasi dari Ibu Kota propinsi ke LokasiKendaraan Umum (roda 2, roda 4)
Jarak Lokasi ke Jakarta400 km
»DATA DASAR OBYEK WISATA AGRO
LAHAN
Luas1.100 ha
FASILITAS
UtamaHamparan Kebun Teh dan Pabrik Pengolahan Teh
Taman/kebun rekreasiAneka Tanaman (Kopi, Kina, Cengkeh, Kakao, Kelapa); air terjun
Sarana LainnyaPenginapan Kapasitas 150 orang
PendukungGedung Pertemuan Kap. 500 orang; ruang rapat kap. 50 orang; sarana olah raga (tenis lap; tenis meja, sepok bola, badminton)
Pemandu Wisata10 orang
Tarif Kunjungan- karcis masuk Rp. 1.000,00/orang

- penginapan Rp. 60.000,-- Rp. 80.000,00/km/mlm

- Homestay Rp. 250.000,-- /malam
(termasuk hari libur)
Kantor Informasi- Kantor Pusat : Jl. Faridan M. Noto 11 Yogyakarta,
Telp. (0274) 561392

- Senin-Jum'at pukul 8.00 - 14.00

- Kebun Pagilarang, Batang, Jawa Tengah,
Telp. (0285) 414030

Senin-Jum'at pukul 8.00 - 14.00
POTENSI PROSPEK
Daya Tarik Bagi Wisatawan Domestik- Agrowisata pendidikan (melihat langsung :
- berbagai jenis tanaman perkebunan,
- berbagai perlakuan dalam pengelolaan tanaman (mis.pembibitan, pemupukan, petik hasil, babad dll),
- berbagai jenis hama dan penyakit dst.

- "Tea Walk"

- Melihat proses pengolahan teh
Jumlah kunjungan wisatawan dalam 2 tahun terakhir15.564 orang
Sumber :

http://bacindul.blogspot.com/2012/07/agrowisata-pagilaran-pesona-alam-di.html
http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewdata.aspid=46

Senin, 11 November 2013

BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG

1. SEJARAH SINGKAT
Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.

2. SENTRA PETERNAKAN
Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia.

Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika.

3. J E N I S
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan).
Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi
Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman.
Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.

Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.

4. MANFAAT
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1) Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2) Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan
3) Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.

5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.
Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya.
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).
Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.

1) Konstruksi dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing
sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap kering.
Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal
dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak
terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang
bersih. Air minum diberikan secara ad libitum, artinya harus tersedia dan
tidak boleh kehabisan setiap saat.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter
dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan
kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah/ladang.

2) Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.

3) Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak/ tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai.
Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya. Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.

6.2. Pembibitan
Syarat ternak yang harus diperhatikan adalah:
1) Mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya.
2) Matanya tampak cerah dan bersih.
3) Tidak terdapat tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya serta dari hidung tidak keluar lendir.
4) Kukunya tidak terasa panas bila diraba.
5) Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya.
6) Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.
7) Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
8) Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang lebih dua hari.

Untuk menghasilkan daging, pilihlah tipe sapi yang cocok yaitu jenis sapi Bali, sapi Brahman, sapi PO, dan sapi yang cocok serta banyak dijumpai di daerah setempat. Ciri-ciri sapi potong tipe pedaging adalah sebagai berikut:
1) tubuh dalam, besar, berbentuk persegi empat/bola.
2) kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan.
3) laju pertumbuhannya relatif cepat.
4) efisiensi bahannya tinggi.

6.3. Pemeliharaan
Pemeliharaan sapi potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
a) Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
b) Mempermudah perawatan dan pemantauan.
c) Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.

Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging.
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas.
2. Pemberian Pakan
Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua.
Penggembalaan dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput.
Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah ransum.
Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi
menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.
Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.
Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.

3. Pemeliharaan Kandang
Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar.
Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.

7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Penyakit
1. Penyakit antraks
Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
Gejala: (1) demam tinggi, badan lemah dan gemetar; (2) gangguan pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul; (4) kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.

2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
Gejala: (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali; (4) air liur keluar berlebihan.
Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.

3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
Gejala: (1) kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan; (2) leher, anus, dan vulva membengkak; (3) paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua; (4) demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.

4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
Gejala: (1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4) sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.

7.2. Pengendalian
Pengendalian penyakit sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi dengan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan sapi adalah:
1. Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan sapi.
2. Sapi yang sakit dipisahkan dengan sapi sehat dan segera dilakukan pengobatan.
3. Mengusakan lantai kandang selalu kering.
4. Memeriksa kesehatan sapi secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.

8. P A N E N
8.1. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya sapi potong adalah dagingnya
8.2. Hasil Tambahan
Selain daging yang menjadi hasil budidaya, kulit dan kotorannya juga sebagai hasil tambahan dari budidaya sapi potong.

9. PASCA PANEN
9.1. Stoving
Ada beberapa prinsip teknis yang harus diperhatikan dalam pemotongan sapi agar diperoleh hasil pemotongan yang baik, yaitu:
1. Ternak sapi harus diistirahatkan sebelum pemotongan
2. Ternak sapi harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran lain yang dapat mencemari daging.
3. Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, dan rasa sakit yang diderita ternak diusahakan sekecil mungkin dan darah harus keluar secara tuntas.
4. Semua proses yang digunakan harus dirancang untuk mengurangi jumlah dan jenis mikroorganisme pencemar seminimal mungkin.

9.2. Pengulitan
Pengulitan pada sapi yang telah disembelih dapat dilakukan dengan menggunakan pisau tumpul atau kikir agar kulit tidak rusak. Kulit sapi
dibersihkan dari daging, lemak, noda darah atau kotoran yang menempel. Jika sudah bersih, dengan alat perentang yang dibuat dari kayu, kulit sapi dijemur dalam keadaan terbentang. Posisi yang paling baik untuk penjemuran dengan sinar matahari adalah dalam posisi sudut 45 derajat.

9.3. Pengeluaran Jeroan
Setelah sapi dikuliti, isi perut (visceral) atau yang sering disebut dengan jeroan dikeluarkan dengan cara menyayat karkas (daging) pada bagian perut sapi.

9.4. Pemotongan Karkas
Akhir dari suatu peternakan sapi potong adalah menghasilkan karkas berkualitas dan berkuantitas tinggi sehingga recahan daging yang dapat dikonsumsipun tinggi. Seekor ternak sapi dianggap baik apabila dapat menghasilkan karkas sebesar 59% dari bobot tubuh sapi tersebut dan akhirnya akan diperoleh 46,50% recahan daging yang dapat dikonsumsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari seekor sapi yang dipotong tidak akan seluruhnya menjadi karkas dan dari seluruh karkas tidak akan seluruhnya menghasilkan daging yang dapat dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, untuk menduga hasil karkas dan daging yang akan diperoleh, dilakukan penilaian dahulu sebelum ternak sapi potong. Di negara maju terdapat spesifikasi untuk pengkelasan (grading) terhadap steer, heifer dan cow yang akan dipotong.
Karkas dibelah menjadi dua bagian yaitu karkas tubuh bagian kiri dan karkas tubuh bagian kanan. Karkas dipotong-potong menjadi sub-bagian leher, paha depan, paha belakang, rusuk dan punggung. Potongan tersebut dipisahkan menjadi komponen daging, lemak, tulang dan tendon. Pemotongan karkas harus mendapat penanganan yang baik supaya tidak cepat menjadi rusak, terutama kualitas dan hygienitasnya. Sebab kondisi karkas dipengaruhi oleh peran mikroorganisme selama proses pemotongan dan pengeluaran jeroan.
Daging dari karkas mempunyai beberapa golongan kualitas kelas sesuai dengan lokasinya pada rangka tubuh. Daging kualitas pertama adalah daging di daerah paha (round) kurang lebih 20%, nomor dua adalah daging daerah pinggang (loin), lebih kurang 17%, nomor tiga adalah daging daerah punggung dan tulang rusuk (rib) kurang lebih 9%, nomor empat adalah daging daerah bahu (chuck) lebih kurang 26%, nomor lima adalah daging daerah dada (brisk) lebih kurang 5%, nomor enam daging daerah perut (frank) lebih kurang 4%, nomor tujuh adalah daging daerah rusuk bagian bawah sampai perut bagian bawah (plate & suet) lebih kurang 11%, dan nomor delapan adalah daging bagian kaki depan (foreshank) lebih kurang 2,1%. Persentase bagian-bagian dari karkas tersebut di atas dihitung dari berat karkas (100%).
Persentase recahan karkas dihitung sebagai berikut:

Persentase recahan karkas = Jumlah berat recahan / berat karkas x 100 %

Istilah untuk sisa karkas yang dapat dimakan disebut edible offal, sedangkan yang tidak dapat dimakan disebut inedible offal (misalnya: tanduk, bulu, saluran kemih, dan bagian lain yang tidak dapat dimakan).

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya sapi potong kereman setahun di Bangli skala 25 ekor pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1) Biaya Produksi
a. Pembelian 25 ekor bakalan : 25 x 250 kg x Rp. 7.800,- Rp. 48.750.000,-
b. Kandang Rp. 1.000.000,-
c. Pakan

- Hijauan: 25 x 35 kg x Rp.37,50 x 365 hari
- Konsentrat: 25 x 2kg x Rp. 410,- x 365 hari
Rp. 12.000.000,-
Rp. 7.482.500,-

d. Retribusi kesehatan ternak: 25 x Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 69.307.500,-

2) Pendapatan
a. Penjualan sapi kereman
Tambahan >Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 69.307.500,-

2) Pendapatan
a. Penjualan sapi kereman
Tambahan berat badan: 25 x 365 x 0,8 kg = 7.300 kg
Berat sapi setelah setahun: (25 x 250 kg) + 7.300 kg = 13.550 kg
Harga jual sapi hidup: Rp. 8.200,-/kg x 13.550 kg
Rp. 111.110.000,-

b. Penjualan kotoran basah: 25 x 365 x 10 kg x Rp. 12,- Rp. 1.095.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 112.205.000,-

3) Keuntungan
a. Tanpa memperhitungkan biaya tenaga internal keuntungan Penggemukan 25 ekor sapi selama setahun. Rp. 42.897.500,-

4) Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 1,61

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Sapi potong mempunyai potensi ekonomi yang tinggi baik sebagai ternak potong maupun ternak bibit. Selama ini sapi potong dapat mempunyai kebutuhan daging untuk lokal seperti rumah tangga, hotel, restoran, industri pengolahan, perdagangan antar pulau. Pasaran utamanya adalah kota-kota besar seperti kota metropolitan Jakarta.
Konsumen untuk daging di Indonesia dapat digolongkan ke dalam beberapa segmen yaitu :

a) Konsumen Akhir
Konsumen akhir, atau disebut konsumen rumah tangga adalah pembeli-pembeli yang membeli untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individunya. Golongan ini mencakup porsi yang paling besar dalam konsumsi daging, diperkirakan mencapai 98% dari konsumsi total.

Sumber :
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-ternak-sapi-potong-7907

Asuransi Ternak Sapi Diluncurkan


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pertanian meluncurkan skema Asuransi Ternak Sapi. Sistem ini diharapkan bisa mengurangi resiko kerugian yang kerap menghantui para peternak.

Polis asuransi ini memberikan jaminan penggantian kepada pemilik apabila ternak sapi mengalami resiko kematian, kecelakaan, melahirkan, atau kehilangan. "Tanpa kehadiran asuransi yang bisa menekan resiko kredit, maka perbankan akan ragu-ragu menyalurkan pinjaman kepada peternak," ujar Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah di ruang rekreasi BI, Rabu (23/10).

Penyaluran kredit untuk sektor peternakan dikatakan masih minim. Berdasarkan data BI, sampai dengan Agustus 2013 menunjukkan bahwa kredit Bank Umum untuk sektor pertanian mencapai Rp 158,5 triliun, termasuk kredit pada subsektor Peternakan Budidaya yang mencapai Rp 11,7 triliun atau 7,35 persen.

Di sisi lain, kredit untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pertanian mencapai Rp 43,73 triliun termasuk kredit pada subsektor Peternakan Budidaya yang mencapai Rp 6,5 triliun atau 14,95 persen.

Skema asuransi ini mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan dengan menunjuk Konsorsium Asuransi Ternak Sapi (KATS) untuk memasarkan produk khusus asuransi ternak sapi di Indonesia. KATS diketuai oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia. (Persero), dengan anggota PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT. Asuransi Tri Pakarta dan PT. Asuransi Raya.

Penerbitan asuransi ini diharapkan diikuti dengan pendampingan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Peternak masih harus didekatkan pada sumber pembiayaan lain termasuk kredit perbankan.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan berharap sistem ini bisa menjadi solusi mengembangkan sektor peternakan. Selama ini berbagai program yang dicanangkan memiliki kelemahan dengan besarnya resiko yang harus ditanggung peternak. Namun masih perlu dirumuskan dengan rinci mengenai teknis penyaluran asuransi, seperti besarnya premi, durasi dan insentif.

Sejak tahun 2009, pemerintah menurut Rusman telah menerbitkan Kredit Usaha Pemilikan Sapi (KUPS). Namun sistem ini belum dapat dijadikan andalan untuk mengurangi resiko kerugian peternak. Peternak tetap harus mencicil kredit, walaupun ternaknya mengalami kematian atau dihargai rendah akibat fluktuasi harga.

"Kelemahan adalah tidak mampu memitigasi dan membuat peternak sulit mengembangkan peternakannya," kata Rusman.

Sumber :

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/13/10/23/mv3unv-asuransi-ternak-sapi-diluncurkan

Selasa, 29 Oktober 2013

Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat


Budidaya jahe menggunakan karung dengan media yang remah dilakukan untuk menghasilkan benih yang sehat, bebas dari penyakit seperti layu bakteri yang sering menjadi kendala dalam budidaya tanaman.
Kelompok Tani Jahe Organik desa Larangan membudidayakan pertanaman jahe dalam karung ukuran 40 x 100 cm dengan media tanam bokasi dari bahan limbah pabrik penggergajian kayu. Benih disemai terlebih dahulu dengan cara dihamparkan atau diangin-anginkan. Media tanam (bokashi + pasir ladu)  dimasukan kedalam karung sebanyak 0,2 dari volume karung.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung.  Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom.  Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mencapai dua bulan pada 5 – 10 cm dari pangkal rimpang. Pemangkasan bertujuan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru pada rimpang. Setelah karung-karung berisi tanaman yang sudah dipangkas, tanaman dibiarkan hingga muncul tunas-tunas tanaman baru dari dalam rimpang.
Salah satu tantangan dalam teknik budidaya ini, diperlukan penanganan intensif pada tanaman mulai dari penanganan bokasi untuk media tanam, irigasi, kegiatan pemangkasan, dan penambahan media secara rutin. Jika teknik budidaya ini dapat berhasil dan sesuai dengan harapan yang diinginkan, akan tercipta efisiensi penggunaan lahan sebesar 90% dari budidaya konvensional. 
Hal ini setara dengan membudidayakan 1000 karung (1000 m2) dengan budidaya konvensional satu hektar. Efisiensi yang lain adalah penggunaan benih tanaman, serta dapat diarahkan untuk budidaya organik dengan mengadopsi teknologi-teknologi yang telah dihasilkan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang  terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Sumber :
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1512/